PENDEKATAN KEJADIAN (EVENTS APPROACH)

Tiga masalah dalam pengembangan teori akuntansi adalah:
1.      Haruskah laporan keuangan ditujukan pada pemakai tertentu dan kebutuhannya atau pada berbagai pemakai yang kebutuhannya bermacam-macam.
2.      Seberapa rinci jenis informasi akuntansi tertentu harus disajikan
3.      Jenis informasi apa yang harus dipilih untuk disajikan

Kelemahan pendekatan ini adalah:
q       Kriteria untuk memilih informasi apa yang harus disajikan tidak jelas, sehingga tidak mengarah pada teori akuntansi yang berkembang
q       Perluasan data mungkin menyebabkan informasi yang berlebihan bagi pemakainya
q       Tidak terdapat bukti bahwa pengukuran kejadian lebih dapat diverifikasi daripada pengukuran obyek, atau penyajian ciri-ciri kejadian membutuhkan prediksi yang lebih baik daripada penyajian kejadian dan obyek yang dipilih.
  

PENDEKATAN ETIS

 1.      Pendekatan etis terhadap teori akuntansi menekankan konsep keadilan, kebenaran, dan kewajaran. Konsep dasarnya adalah:
2.      Prosedur akuntansi harus memberikan perlakuan yang adil (sama rata) bagi semua pihak yang berkepentingan
3.      Laporan keuangan harus menyajikan laporan yang benar dan akurat tanpa kesalahan penyajian
4.      Data akuntansi haruslah wajar, tidak menyesatkan, dan tidak memihak pada kepentingan tertentu.
  
Penggunaan teori komunikasi
Penekanan pada faktor-faktor sosiologis perusahaan
Teori akuntansi sosial mensyaratkan suatu pernyataan tujuan, konsep sosial dan metode pengukurannya, struktur pelaporan dan komunikasi informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan meliputi biaya dan manfaat internal bagi perusahaan, serta biaya dan manfaat yang hanya mempengaruhi pihak luar, membuat perbandingan sasaran perusahaan dan kegiatan yang berkaitan dengan prioritas sosial, dan mempertanggungjawabkan sumbangan terhadap tujuan sosial kepada masyarakat umum.

VERIFIKASI TEORI AKUNTANSI
Dalam pengembangan pemahaman akuntansi atau praktek akuntansi, teori akuntansi harus dapat dikonfirmasi. Konfirmasi harus dapat diterima pada beberapa tingkat:
Premis mengenai dunia nyata harus berdasarkan hubungan antara pernyataan dan gejala yang dapat diamati
Hubungan beberapa pernyataan didalam teori harus dapat diuji dari segi konsistensi logis
Jika ada premis yang didasarkan pada pertimbangan nilai yang tidak pasti, maka kesimpulan teori atau hipotesis yang sedang diuji harus tergantung pada verifikasi nilai yang independen. 

KONTROVERSI DALAM PENGEMBANGAN PRINSIP DAN PROSEDUR AKUNTANSI
Setiap pendekatan teori akuntansi berperan membantu penerapan dan pengevaluasian prinsip dan prosedur akuntansi. Pengembangan dan penerapan teori akuntansi berusaha menempatkan semua pendekatan teori dalam prespektif yang tepat dengan penekanan khusus pada proses deduktif yang disertai pembahasan verifikasi empiris dimana temuan penelitian dianggap relevan.

LINGKUNGAN AKUNTANSI 

Lingkungan akuntansi berpengaruh langsung terhadap tujuan akuntansi dan penjabaran prinsip dan aturan secara logis. Tidak semua aspek masyarakat relevan bagi akuntansi, beberapa tidak relevan, beberapa lainnya relevan secara tidak langsung. Aspek masyarakat yang relevan secara langsung adalah aspek ekonomi, sosial, dan politik.

 Kesatuan akuntansi (accounting entity)
Definisi kesatuan akuntansi adalah menentukan unit ekonomi yang mengendalikan sumber-sumber daya, bertanggungjawab untuk membuat dan melaksanakan kegiatan ekonomi. Kesatuan akuntansi dapat berupa perusahaan perseorangan, firma, atau perseroan terbatas atau perusahaan konsolidasi yang melaksanakan kegiatan ekonomi untuk mencari laba atau bukan untuk mencari laba. Pemilihan kesatuan yang tepat dan penentuan batasannya tergantung pada tujuan laporan dan kepentingan para pemakai informasi yang dilaporkan.

Kesinambungan (continuity)
Unit kesatuan ekonomi akan beroperasi selama periode waktu yang tak terbatas untuk melaksanakan komitmen yang ada, dan tidak bermaksud untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika likuidasi terpaksa dilakukan maka prosedur akuntansi yang biasa tidak dapat diterapkan lagi, harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.
  
TUJUAN AKUNTANSI
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai transaksi dan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun, tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka pada perusahaan tersebut.

Relevansi

Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini dan masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

KENDALA PEMAKAI
Kendala utama timbul karena para akuntan kurang mampu mengendalikan kemampuan para pemakai untuk mengelola data yang sangat banyak atau untuk menginterpretasikan data yang terikhtisar dalam membuat ramalan, tanpa memperhatikan perbaikan laporan keuangan dan penyajian semua informasi yang perlu untuk membuat keputusan atas ramalan tersebut.
  
Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Informasi dianggap material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atsa dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos dan kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat.

Konsistensi 

Konsistensi penggunaan prosedur akuntansi yang sama oleh satu perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya, penggunaan konsep dan prosedur pengukuran yang sama untuk perkiraan yang bersangkutan dalam laporan perusahaan dalam suatu periode, dan penggunaan prosedur yang sama oleh perusahaan yang berbeda. Jika digunakan prosedur pengukuran yang berbeda maka sulit untuk memproyeksikan tren atau menjelaskan pengaruhnya terhadap perusahaan dari periode ke periode yang dipengaruhi faktor eksternal.


Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi harus tepat waktu, artinya informasi yang digunakan investor dan kreditor pada saat membuat ramalan dan keputusan harus terbaru. Pengumpulan dan pengikhtisaran informasi akuntansi dan publikasinya harus secepat mungkin guna menjamin tersedianya informasi yang tepat waktu bagi para pemakai. 

PENGUKURAN DI DALAM AKUNTANSI
Pengukuran melibatkan proses penggolongan, pengidentifikasian, serta pengungkapan informasi yang tidak bersifat kuantitatif. Pengukuran dalam akuntansi diarahkan ke penyajian informasi yang relevan untuk penggunaan yang ditetapkan. Keterbatasan data yang tersedia dan ciri-ciri lingkungan membatasi keakuratan dan keterandalan pengukuran. Kendala-kendala pengukuran tersebut antara lain:

Ketidakpastian (Uncertainty)
Ketidakpastian dalam akuntansi timbul dari dua sumber utama:
1.      Informasi akuntansi diharapkan tetap beroperasi dimasa mendatang, karena alokasi dilakukan antara periode masa lalu dan masa datang, maka asumsi harus dibuat berdasarkan harapan mengenai masa datang.
2.      Pengukuran akuntansi sering diasumsikan mengungkapkan kekayaan dalam nilai uang yang membutuhkan estimasi jumlah mendatang yang tidak pasti.

Obyektivitas dan veriabilitas

Obyektivitas mengandung pengertian yang berbeda, diantaranya ialah:
1.      Pengukuran yang bersifat impersonal atau berada di luar pikiran orang yang melakukan pengukuran
2.      Pengukuran didasarkan pada bukti yang dapat diperiksa
3.      Pengukuran didasarkan pada kesepakatan para pihak yang kompeten
4.      Lebar-sempitnya dispersi statistis dari pengukuran bila dilakukan oleh pengukur yang berbeda.
5.      Bebas dari bias
6.      Bebas dari bias atau netral dan wajar merupakan kemampuan prosedur pengukuran untuk memberikan deskripsi yang akurat atas atribut yang sedang diteliti.

Keterbatasan unit moneter

Unit moneter mempunyai keterbatasan sebagai metode pengkomunikasian informasi. Batasan atau kendala yang paling serius disebabkan oleh nilai unit moneter yang tidak stabil dengan berjalannya waktu.

Konservatif

Istilah konservatisme digunakan untuk mengartikan bahwa akuntan harus melaporkan nilai yang terendah dari beberapa nilai yang mungkin untuk aktiva dan pendapatan serta nilai yang tertinggi untuk kewajiban dan beban. Beban harus diakui sedini mungkin dan pendapatan diakui selambat mungkin. Jadi pesimisme dianggap perlu dan lebih baik untuk mengimbangi optimisme yang berlebihan dari manajer dan pemilik.
Argumen kedua, laba dan penilaian yang dinyatakan terlalu tinggi lebih berbahaya bagi perusahaan dan pemiliknya daripada penyajian yang terlalu rendah. Artinya konsekuensi kerugian lebih serius daripada keonsekuensi keuntungan.
Argumen ketiga, asumsi bahwa akuntan lebih mampu memperoleh informasi yang lebih banyak daripada yang dapat dikomunikasikan kepada para investor dan kreditor. Akuntan dihadapkan pada dua risiko yaitu di satu pihak risiko bahwa apa yang dilaporkan ternyata tidak benar, di pihak lain terdapat risiko apa yang dilaporkan ternyata benar.

PEMROSESAN INFORMASI MANUSIA

Tujuan telaah ini adalah:
1.      Untuk meningkatkan kemampuan informasi keuangan untuk mencerminkan secara akurat obyek atau kejadian yang sesungguhnya
2.      Untuk memahami bagaimana jumlah, jenis dan format informasi keuangan mempengaruhi penilaian atau prediksi para pemakai
3.      Untuk memahami kemampuan pengambil keputusan untuk bereaksi secara tepat terhadap persepsi lingkungan (ketepatan reaksi)
4.      Untuk memahami bagaimana para individu menangani kerumitan dalam pengambilan keputusan
5.      Indikator prediktif

Ada empat cara untuk mengaitkan data akuntansi dengan masukan model-model keputusan :
1.      Prediksi langsung, dibuat oleh akuntan dan pihak manajemen dalam bentuk prakiraan (forecast) yang dapat diuji akuntan independen.
2.      Prediksi tak langsung, merupakan konsep yang paling umum diterapkan. Data masa lalu dianggap memiliki kemampuan prediktif yang dapat digunakan untuk memperkirakan obyek atau kejadian masa datang.
3.      Penggunaan indikator utama akan menekankan kemampuan akuntansi untuk meramalkan titik balik.
4.      Penggabungan informasi dapat digunakan sebagai indikator prediktif, data akuntansi tertentu tidak dapat digunakan untuk membuat prediksi, tetapi mungkin akan menjadi relevan bila digabung dengan informasi lainnya untuk menilai prospek perusahaan di masa mendatang.

BEBERAPA PENDEKATAN PERILAKU ALTERNATIF

Salah satu langkah pertama dalam pengembangan teori akuntansi adalah pernyataan yang jelas mengenai tujuan perilaku (behavioral objectives) pemakai laporan. Berberapa alternatif pendekatan perilaku adalah sebagai berikut:

Teori-teori penilaian investasi

Tujuan utama laporan akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada para pemegang saham dan para calon pembeli saham guna membantu mereka mengambil keputusan utnuk membeli atau menjual atau menahan saham biasa perusahaan. Teori ini mencakup:
Teori-teori nilai intrinsic, untuk menjelaskan harga surat berharga. Nilai intrinsik adalah nilai yang dianggap investor sebagai nilai yang sesungguhnya dari surat berharga dan nilai yang akan tercermin dalam harga pasarnya.
Hipotesis pasar yang efisien, menyatakan bahwa pasar surat berharga adalah efisien. Tiga bentuk pasar efisien yang dikenal secara umum adalah (1) bentuk lemah – harga-harga surat berharga mencerminkan informasi yang tersirat dalam urutan harga historis; (2) bentuk semikuat – harga-harga surat berharga mencerminkan sepenuhnya seluruh informasi yang tersedia bagi publik mengenai perusahaan; (3) bentuk kuat – harga-harga surat berharga mencerminkan bahkan termasuk informasi khusus.

Teori Portofolio, menyatakan bahwa para investor yang rasional akan lebih suka menyimpan surat berharga yang memaksimisasi rate of return (tingkat laba) yang diharapkan untuk tingkat risiko tertentu atau meminimisasi tingkat risiko untuk tingkat laba yang diharapkan. Teori portofolio bersifat normatif karena menjelaskan bagaimana investor seharusnya bertindak, teori ini penting karena menunjukkan perlunya membedakan antara risiko sistematik (variabilitas yang dikaitkan dengan pergerakan harga pasar umum) dan risiko nonsistematik (variabilitas tingkat laba suatu surat berharga yang tidak dikorelasikan dengan tingkat laba untuk pasar secara keseluruhan).

PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF

PENALARAN DEDUKTIF

Metode penalaran deduktif dalam akuntansi adalah proses yang bermula dengan tujuan dan postulat, yang dari sini diturunkan prinsip-prinsip logis yang memberikan landasan bagi penerapan yang konkret dan praktis. Jadi, aturan atau penerapan praktis berasal dari penalaran logis, postulat dan prinsip yang ditarik secara logis seharusnya tidak hanya mendukung atau berusaha menjelaskan kelaziman akuntansi atau praktek yang sekarang telah diterima. Struktur proses deduktif mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.      perumusan tujuan umum dan khusus laporan keuangan
2.      pernyataan mengenai postulat akuntansi yang berhubungan dengan bidang ekonomi, politik, dan sosial dimana akuntansi harus berperan
3.      seperangkat kendala untuk mengarahkan proses penalaran
4.      suatu struktur, rangkaian simbol, atau kerangka acuan dimana ide-ide dapat dinyatakan dan diikhtisarkan
5.      pengembangan seperangkat definisi
6.      perumusan prinsip atau pernyataan umum mengenai kebijakan yang diturunkan dari proses logik
7.      penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus dan penetapan metode serta aturan prosedural
8.      Dalam proses deduktif, perumusan tujuan sangat penting karena tujuan yang berbeda dapat mensyaratkan struktur yang sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsip-prinsip yang berbeda pula.
Teori akuntansi harus cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai tujuan yang berbeda, tetapi cukup ketat untuk mempertahankan keseragaman dan konsistensi dalam laporan keuangan kepada pemegang saham dan masyarakat umum.
Kendala merupakan pembatasan pengembangan prinsip yang diturunkan dari tujuan dan postulat. Batasan-batasan ini diperlukan karena beberapa keterbatasan lingkungan, khususnya yang disebabkan oleh ketidakpastian mengenai masa yang akan datang dan perubahan di dalam lingkungan, misalnya fluktuasi dalam nilai unit pengukur yaitu uang.
Simbol dan struktur kerja umum diperlukan sebagai sarana pengkomunikasian ide-ide, dalam akuntansi dapat berupa persamaan akuntansi dan beberapa laporan keuangan turunan. Dalam struktur ini, laporan-laporan keuangan saling berkaitan guna menjaga konsistensi internal.
Kelemahan metode deduktif adalah jika setiap postulat dan premis ternyata salah, maka kesimpulannya juga akan salah. Metode ini juga dianggap menyimpang dari kenyataan untuk bisa menurunkan prinsip yang realistis dan berguna, atau untuk memberikan dasar bagi aturan-aturan praktis.
  
PENDEKATAN INDUKTIF
Proses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan pengukuran yang terinci. Pendekatan induktif tidak dapat dipisahkan dari pendekatan deduktif, karena pendekatan deduktif memberikan petunjuk pemilihan data yang akan ditelaah.
Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan pengamatan data keuangan perusahaan. Jika terdapat hubungan yang berulang-ulang, maka generalisasi dan prinsip dapat dirumuskan, sehingga ide dan prinsip yang baru dapat ditemukan, khususnya bila pengamatan tidak dipengaruhi oleh prinsip dan praktek yang berlaku.
Misalnya pengamatan terhadap sejumlah perusahaan dapat dibuktikan kecenderungan historis dari penjualan masa lalu merupakan alat ramal yang lebih baik untuk kas yang akan diterima dari pelanggan pada masa yang akan datang ketimbang catatan kas yang sesungguhnya diterima pada masa lalu karena adanya tenggang waktu dalam proses penagihannya.
Keunggulan pendekatan induktif adalah tidak perlu dibatasi oleh model atau struktur yang ditetapkan terlebih dahulu. Para peneliti bebas mengadakan pengamatan yang dianggap relevan, generalisasi atau prinsip yang telah dirumuskan harus ditegaskan dengan proses logis pendekatan deduktif dan pembuktian kesimpulan.
Kelemahan utama prosesi induktif adalah bahan pengamat mungkin dipengaruhi oleh ide-ide di bawah sadar mengenai hubungan apa yang relevan dan data apa yang harus diamati.
Kesulitan pendekatan induktif dalam akuntansi adalah data mentah mungkin berbeda bagi setiap perusahaan, yang mungkin hubungannya berbeda sehingga sulit menarik generalisasi dan prinsip-prinsip dasar. Misalnya hubungan antara total pendapatan dan harga pokok penjualan mungkin konstan terus untuk beberapa perusahaan, tetapi hal ini bukan berarti konsep laba kotor historis merupakan pengukuran yang baik untuk meramalkan operasi suatu perusahaan pada masa datang dalam seluruh kasus.
Teori induktif maupun deduktif bersifat deskriptif atau normatif. Teori deskriptif berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta dikomunikasikan kepada pemakai data akuntansi. Teori normatif menjelaskan data apa yang seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan.

PENGANTAR DAN METODOLOGI TEORI AKUNTANSI

 Teori akuntansi merupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru.
Tujuan teori akuntansi adalah untuk memberikan seperangkat prinsip logis yang saling berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum bagi penilaian dan pengembangan praktek akuntansi yang sehat.
Dalam pengembangan teori akuntansi selain pertimbangan kemampuan untuk menjelaskan atau meramalkan, juga harus dipertimbangkan kesanggupan teori tersebut untuk mengukur risiko, atau probabilitas prediksi untuk berfungsi sebagai pernyataan yang tepat atas kejadian di masa depan.

 TINGKATAN TEORI AKUNTANSI
 Teori akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tingkat utama, yaitu:
1.      Teori Sintaksis
2.      Teori Interpretasional
3.      Teori perilaku (pragmatis)

Ad. 1 Teori Sintaksis

Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu.
Teori-teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi antara lain teori praktek akuntansi tradisional (oleh Ijiri dan Sterling) yang disebut model Ijiri, model ini menerangkan praktek akuntansi tradisional yang ditekankan pada sistem biaya historis/ harga perolehan (historical cost system). Diperlukan untuk memperoleh pandangan yang lebih luas tentang praktek yang sedang berlangsung. Teori ini memungkinkan untuk dievaluasi secara lebih tepat, juga memungkinkan pengevaluasian terhadap praktek-praktek yang ada, yang tidak sesuai dengan teori tradisional. Teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi dapat diuji untuk melihat konsistensi logis dalam teori itu, atau untuk melihat apakah teori-teori itu bener-bener dapat meramalkan apa yang dikerjakan akuntan. Pengujian lain menunjukkan bahwa meskipun teori tradisional tidak lengkap, namun sudah menunjukkan variabel-variabel yang relevan.

Ad. 2 Teori Interpretasional (semantis)
Teori ini berkonsentrasi pada hubungan antara gejala (obyek atau kejadian) dan istilah atau simbol yang menunjukkannya.
Teori-teori yang berhubungan dengan interpretasi (semantik) diperlukan untuk memberikan pengertian dalil-dalil akuntansi yang bertujuan meyakinkan bahwa penafsiran konsep oleh para akuntan sama dengan penafsiran para pemakai laporan akuntansi.
Pada umumnya, konsep akuntansi tidak dapat diinterpretasikan dan tidak mempunyai arti selain sebagai hasil prosedur akuntansi tertentu. Misalnya, laba akuntansi merupakan konsep buatan yang mencerminkan kelebihan pendapatan atas beban sesudah menerapkan aturan tertentu untuk mengukur pendapatan dan beban. Teori interpretasi memberikan interpretasi yang berguna terhadap konsep buatan dan menilai prosedur akuntansi alternatif berdasarkan interpretasi. Namun, konsep-konsep umum sering tidak dapat diinterpretasikan dan diberi pengertian yang berbeda oleh para peneliti yang berbeda. Misalnya, nilai tidak memiliki interpretasi khusus. Current value (nilai saat ini/nilai berlaku) akan mempunyai pengertian yang sama, sebelum menginterpretasikan kita harus melihat subkonsepnya dahulu sehingga terdapat kesepakatan yang jelas mengenai interpretasinya. Konsep nilai sekarang dari jasa yang akan datang, arus kas yang didiskontokan (discounted cash flows), harga pasar berlaku (current market prices), dan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) semuanya merupakan subkonsep dari nilai berlaku (current value) dan masing-masing dapat diberi aturan interpretasi khusus.
Contoh penerapan teori interpretif adalah sebagai berikut: pengukuran nilai persediaan pada saat ini, langkah pertama adalah menunjukkan sub konsep untuk menerapkan aturan interpretasi khusus. Jika harga beli berlaku yang dipilih maka current value dapat didefinisikan sebagai harga tukar untuk suatu barang di pasar pembelian pada tanggal neraca. Jika harga pasar tidak ada dapat dianggap harga pasar tidak layak pakai, maka alternatifnya adalah menilai prosedur akuntansi lain yang tersedia dalam kondisi interpretasi ini.
Pembuktian teori ini dapat diperoleh dari riset yang dilakukan untuk menentukan apakah pemakai informasi akuntansi memahami makna yang dimaksudkan oleh pembuat informasi, apakah telah konsisten dengan teori yang ada.

Ad. 3 Teori Perilaku (pragmatik)
Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporannya.

Prinsip akuntansi

Dalam “Prinssip Akuntansi Indonesia” yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia  disebutkan maksud laporan akuntansi antara lain :  (telah diperbaharui dengan Standar Akuntansi Keuangan namun prinsip dasarnya adalah sama).
Perusahaan terpisah dengan pemilik dan perusahaan lainnya, maksudnya akuntansi membedakan asset yang menjadi asset perusahaan dan asset milik pribadi pemilik.
Memenuhi keperluan, yaitu informasi yang dihasilkan akuntansi mempunyai tujuan yang jelas. Tidak asal dibuat. Hal ini menyebabkan sistem akuntansi suatu perusahaan tidak sama dengan sistem akuntansi perusahaan lainnya, karena setiap perusahaan mempunyai kebutuhan berbeda sesuai dengan pengaruh lingkungannya.
Memberikan informasi keuangan secara  kwantitatif mengenai perusahaan tertentu agar pemakai/manajemen dapat mengambil keputusan ekonomi
Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya  sehingga membantu pemakai/manajemen dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Menyajikan informasi mengenai perubahan-perubahan harta dan kewajiban serta informasi lainnya yang diperlukan.
  • Bermutu
  • Relevan
  • Jelas dan dapat dimengerti
  • Dapat diuji
  • Dapat dibandingkan
  • Lengkap
  • Netral

software akutansi


Program Akurasi Bisnis adalah aplikasi accounting software berbasis under windows dirancang dengan bahasa pemrograman Visual Basic dengan database Microsoft Access yang berfungsi membantu Anda atau bisnis Anda untuk menyediakan laporan atau informasi keuangan secara komprehensif yang memungkinkan Anda dapat mengambil keputusan bisnis secara cepat dan tepat berdasarkan data yang akurat.
 
Aplikasi Software ini didesain khusus untuk mengotomatiskan semua rutinitas aktivitas bisnis atau usaha Anda yang berhubungan dengan administrasi penjualan, pembelian, pencatatan piutang dan hutang serta memonitor persediaan. Penggunaannya sangat mudah karna disamping program berbahasa Indonesia juga kami sediakan ebook tutorial cara pemakaiannya.
 
Untuk menjalankan program ini dibutuhkan spesifikasi sekurang-kurangnya sbb:
- Operating System (OS) Windows 98, XP, Vista
- Processor : Intel, AMD, Celeron 500 Mhz atau setara pentium III generasi pertama
- Memory : 128MB
- VGA : 32MB
- Ruang sisa space Hard Disk : 1 GB
 
Program Akurasi Bisnis didukung oleh tenaga support dari kami yang menguasai bidangnya yang siap membantu Anda dalam hal : solusi-solusi pelatihan (training solutions), konsultan pemakaian program (consultant directory), permintaan informasi mengenai program akurasi bisnis (request information).
 
                                                        
 
Revolusi dalam informasi dan komunikasi telah mendorong kemajuan dalam teknologi, produk dan proses. Kompetisi dunia usaha semakin ketat, tampil adaptif terhadap perubahan yang terjadi dengan melakukan perbaikan strategi dan operasi perusahaan sudah merupakan tuntutan yang tidak terelakan bagi dunia usaha. Informasi akuntansi menjadi salah satu unsur strategis dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan. Kemampuan menjalankan bisnis tanpa dibarengi dengan administrasi pembukuan yang tepat akan membuat kerepotan tersendiri dikemudian hari seiring dengan berkembangnya bisnis yang Anda jalankan. Atas dasar itulah kami menghadirkan program untuk membantu Anda dalam mencatat pembukuan, mengelola persediaan  dan menghasilkan laporan keuangan dengan cepat dan mudah.   
 
Program Akurasi Bisnis ini dapat digunakan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. User sudah memahami proses akuntansi dasar secara manual.
2. User sudah memahami pengoperasian windows secara umum, baik pengoperasian dengan menggunakan
    mouse maupun dengan menggunakan tombol-tombol keyboard.
 
Program Akurasi Bisnis ditujukan untuk perusahaan perseorangan, perusahaan kecil dan menengah dalam pengelolaan keuangan perusahaan dengan memperhatikan empat aspek berikut :
1. Inventory (Persediaan)
2. Purchase (Pembelian)
3. Sales (Penjualan)
4. Laporan (Report) meliputi:
    a. Buku Besar (General Ledger)
    b. Trial Balance (Neraca Saldo)
    c. Financial Statement (Laporan Keuangan) meliputi:
        - Balance Sheet (Neraca)
        - Income Statement (Laporang Rugi-Laba)
 
Beberapa keuntungan dalam menggunakan program Akurasi Bisnis adalah :
  • Menghemat biaya kertas serta biaya pegawai.
  • Mengurangi resiko human error.
  • Program berbahasa Indonesia dan sangat aplikatif serta mudah dalam penerapannya dibisnis Anda.
  • Program ini dapat diterapkan diberbagai bidang usaha, seperti : manufacturing, restaurant, retail, medical, apotik, dental, jasa, toko, meubel dan lain sebagainya.
  • Setiap user diberikan otoritas yang berbeda untuk mengakses program dengan memakai login dan password masing-masing user.
  • Program ini bisa dipakai untuk satu komputer (stand alone) atau dipakai dibeberapa komputer jaringan berbasis LAN dgn database di komputer server dan user bisa bekerja dikomputer Client.
  • User tinggal menginputkan data transaksi ke menu modul penjualan misalnya invoice/faktur, sales order/pesanan penjualan dan semua transaksi akan secara otomatis terintegrasi akan menyesuaikan semua data yang berpengaruh terhadap transaksi tersebut.
  • Sistem pelaporan serba otomatis yang mudah dan informatif serta saling terintegrasi.
  • Transaksi dapat menggunakan mata uang lokal dan asing (multi currency).
  • Hasil laporan terintegrasi bisa langsung di export ke program Microsoft Excel, Word atau formal text
  • Program didesain dengan bentuk tampilan dan inputan yang sederhana, jelas dan tersusun rapi, sehingga user lebih mudah memahami dan menggunakannya.
  • Meningkatkan mekanisme pengawasan dalam bisnis Anda.
  • Mempermudah dan mempercepat analisa bisnis Anda dalam menentukan kebijakan.
  • Semua modul Customer, Vendor, Produk, Account dan modul lainnya dapat di break down (dirinci detail) sehingga memudahkan user melihat sejauhmana aktivitas bisnis Anda.
  • Monitoring dan memperbaiki serta mempermudah manajemen persediaan Anda.
  • Berbagai laporan keuangan yang dihasilkan seperti laporan neraca, laba-rugi, buku besar, neraca lajur, hutang-piutang, persediaan (analisa, buku besar, labarugi persediaan, dll).
  • Setiap menginput transaksi program secara otomatis membuat jurnal transaksi, menyesuaikan hutang/piutang usaha dan persediaan.
  • Record atau pencatatan transaksi tidak terbatas (unlimited)
  • E-Book panduan pemakaian program dalam bentuk file pdf menggunakan bahasa Indonesia.
  • Dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
  • Harga sangat terjangkau dan coba Anda bandingkan harga penawaran program ini dengan penawaran program yang sejenis ditempat lain.
  • Layanan purna jual dari kami untuk Anda pengguna program ini selalu real time.
Program yang digunakan designnya sederhana, sangat mudah digunakan dan powerful hasilnya sehingga user dapat mencatat semua transaksi bisnis dengan mudah dan user dapat membaca semua inputan maupun laporan dengan jelas serta informatif.